Melepas Jasmani, Mengikat Ruhani Dengan Sanad Ilmi

Medan, FITK UIN SU Medan –  Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (SU) Medan kembali megadakan acara Bincang Tarbiyah dengan tema “Melepas Jasmani, Mengikat Ruhani Dengan Sanad Ilmi”. Berbagai pengalaman panjang lebar, cerita dan ilmu saat berbincang dengan Ust Abu Bakar Adnan, MA yang merupakan narasumber pada acara yang dilaksanakan secara live di Ruang Rapat 1, rabu tanggal 19 oktober 2022.

Acara Bincang Tarbiyah kali ini dipandu oleh moderator Dr. Akmal Walad Ahkas, MA yang juga merupakan Kaprodi PBA di FITK. Turut hadir pada acara Dekan FITK Dr. Mardianto, M. Pd, Prof. Dr. Haidar Putra Daulay, MA, Ust Ahmad Bangun, MA, beberapa dosen dari Prodi PBA dan juga keluarga dari Ust Abu Bakar Adnan, MA sendiri.

Di awal perbincangan beliau mengucapkan terima kasih banyak dan doa kepada Dekan FITK,  kepada Prof. Dr. Haidar Putra Daulay, MA yang merupakan guru beliau, dan yang lainnya. “Ini sebetulnya penghargaan luar biasa kepada Bapak Dekan FITK Dr. Mardianto, MA. Ternyata beliau tidak hanya melihat ke atas saja tapi ke bawah pun diliatnya. Inilah yang harus dihargain salah satu kepemimpinan itu sebagai leadership, mudah-mudahan ini berlanjut nanti kedepan. Kami doakan Pak Mardianto semoga sukses termasuk keluarga semuanya.  Bisa mengemban dan kita semuanya di FITK dapat lebih maju dan alhamdulillah bisa diterima masyarakat sebaik-baiknya” ungkap beliau yang merupakan alumni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru.

“Perlu kita contoh adalah tawadhu’ seorang ilmuwan dan pimpinan. Dan saya melihat Pak Mardianto merupakan penggagas dalam membuat buku serta pertemuan seperti ini. Dan ini semua saya anggap merupakan hasanah, semuanya kebaikan. Sebagaimana sabda Rasulullah “Laysa minnaa man lam yarham shaghiiranaa wa yuwaqqir kabiiranaa” Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi yang muda diantara kami dan tidak menghormati orang yang tua diantara kami, terima kasih banyak kepada pak dekan” tambah beliau yang selalu memakai sarung dan lobe selama mengajar 10 tahun terakhir ini .

Beberapa nasihat yang beliau sampaikan diantaranya jangan banyak mengeluh dalam hidup ini, banyak atau sedikit yang penting dekat kebapda Allah supaya dapat karomah dan barokah. Pada hari ini kita sering melihat, banyak disampaikan tentang kajian spiritual tapi pengamalannya tidak ada. Beliau juga berwasiat untuk menjaga ilmu baca kitab kuning (kitab tak berbaris), biarpun tidak paham mahasiswa itu, mereka benci tapi rindu.

Ust Abu Bakar Adnan, MA juga merupakan Imam Besar di Mesjid Al Izzah kampus II UINSU Medan. Beliau mempimpin imam selama 16 tahun lebih 7 bulan, dan berceramah lebih dari 2700 kali, tidak pernah pakai amplop. “Salah dosen hanya memikirkan duit, memikir dunia tapi lupa dengan akhirat, mengejar dunia, tapi tak dapat juga. Kurang yakin kepada Allah dan Nabinya, Wa lal akhirotu khoirul laka minal ula” sebut dosen yang merupakan anak ke 6 dari 9 bersaudara itu.

Dilanjutkan dengan pengijazahan sanad kepada 3 dosen prodi PBA di FITK. Suasana khidmat mewarnai pengijazahan sanad ilmi dari Ust Abu Bakar Adnan, MA yang merupakan dosen senoior di FITK Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) yang akan memasuki masa purnabakti  setelah 36 tahun berjasa pada bulan desember 2022 nantinya.

1. Ust Dr. Zulheddi, MA (Saya syadahkan ilmu tata bahasa arab, balaghoh dan ilmu-ilmu yang berkenaan dengan ilmu alat dalam bahasa arab, semoga diberkati Allah).

2. Ust Dr. Zulfahmi, MA (Saya syahadhkan ilmu-ilmu tentang agama islam, tentang ketauhidan, ilmu tasawuf, dan ilmu dalam disamping ilmu-ilmu bahasa arab juga).

3. Ust Zulkifli, MA (Saya sayahdahkan mulai sanad dari Rasulullah, ilmu menghafal alquran, pelihara dan ajarkan kepada mahasiswa, ajarkan kutub turos kepada mahasiswa, dan suruh menghafal al quran).

Sementara Dekan FITK menyampaikan “Kita mendapatkan sosok orang tua, imam besar, tidak hanya menyuarakan tapi menjadi contoh suri tauladan kita, tidak bisa dipisahkan imam besar dengan mesjidnya sendiri ini. Mendapatkan spirit baru dari beliau, doa dan amalan-amalan yg diajarkan kepada kita. Sebuah pengakuan yang mudah-mudahan bukan hanya dari guru ke muridnya. Kita sebagai murid menjaga ilmu dari guru-guru kita dan inilah yang disebut dengan Parental Keilmuwan, mudah2nan semua ilmu yg dikembangan FITK sampai sanadnya kepada Rasulullah SAW” ungkap Dekan FITK sebelum acara perbincangan tersebut ditutup.

Satu catatan kami, saling bekerja sama dan saling mengingatkan, kita adalah bersama untuk membangun umat ini. Atas nama pribadi dan FITK, Dekan menyampaikan ucapan terima kasih atas pengabdian dan dedikasinya dan mendoakan semoga pengabdian Ust Abu Bakar Adnan, MA menjadi amal kebaikan. Selanjutnya acara ditutup dengan pemberian sertifikat, plakat, dan bingkisan, kemudian diakhiri foto bersama dengan para tamu yang hadir dan juga makan siang bersama diruangan tersebut.