Medan, FITK UIN Sumatera Utara – Azyana Alda Sirait, S.Pd, mahasiswi program studi (prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), berhasil meraih predikat yudisi terbaik dalam Yudisium ke-79 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan. Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Madani Medan pada selasa, 22 November 2022 tersebut, Alda sapaannya berhasil memperoleh IPK total 3,96 yang merupakan IPK tertinggi dari seluruh yudisi yang mengikuti kegiatan yudisium periode november tahun 2022 kali ini.
Alda menyampaikan rasa bangganya menjadi lulusan FITK UIN Sumatera Utara Medan. Dalam sambutannya ia menyampaikan rasa syukur atas segala nikmat Illahi Rabbi sehingga pada hari ini dipertemukan di acara Yudisium FITK UIN Sumatera Utara Medan.
“Sungguh suatu kehormatan bagi saya untuk berdiri di hadapan para cendikiawan, para ilmuan, dan para guru besar kita yang selalu menjadi teladan. Bahkan saat ini saya sedang berdiri dihadapan orang-orang yang sukses di masa sekarang dan calon para pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Maafkan kami bapak ibu dosen atas kehilafan yang pernah kami lakukan. Terima kasih, karena kami didikte bukan sekedar mencari nilai, melainkan ditempa menjadi orang yang bernilai” tutur Alda di hadapan para pejabat FITK, dosen, dan para yudisi.
“Kepada kedua orang tua kami. Ayah, Ibu, sekarang kami sudah menjadi sarjana. Sujudmu yang selalu menjadi do’a atas setiap derai air mata, tetes peluh keringatmu wahai orang tua kami, maafkan kami yang tidak mampu membalasnya. Tetapi kami berharap predikat sarjana ini sedikit menjadi penawar lelah kaki dan tangan mu yang penuh dengan guratan luka. Kasih sayang mu wahai orang tua, terbaik sepanjang masa” lanjut Alda yang berasal dari Kabupaten Asahan.
Kemudian ia berpesan kepada teman-teman seperjuangannya “Bahwa menjadi sarjana bukanlah akhir dari perjuangan, bukan pula akhir dari proses belajar. Ingatlah bahwa asas pendidikan Islam adalah life long education (pendidikan sepanjang hayat). Bertekadlah dalam diri, kita harus tetap belajar, baik di lembaga formal maupun lembaga non formal. Seperti kata Ki Hajar Dewantara, setiap orang adalah guru dan setiap rumah adalah sekolah” Pesan Alda yang diiringi dengan tepuk tangan para hadirin.
Ia juga menyampaikan, bahwa menjadi lulusan dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara Medan merupakan tantangan yang besar, karena dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang profesional, dan menjadi agen of change yaitu agen perubahan, yang menampilkan pikiran juga sikap kritis untuk menyikapi persoalan yang datang ditengah-tengah masyarakat. Dan ini adalah gerbang untuk mulai mengabdi kepada negeri.
“Saya mewakili seluruh peserta yudisium mengucapkan terima kasih kepada Dekan, wakil Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara Medan, kepada Bapak dan Ibu ketua Prodi di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara Medan, juga kepada bagian akademik kemahasiswaan dan juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen sekalian yang telah memfasilitasi kami dan membimbing akademik kami. Harapan kami semoga UIN Sumatera Utara semakin maju, semoga semua prodi mendapat akreditasi A dan unggul, semoga seluruh dosen diberi kemudahan dalam membimbing mahasiswa sehingga tercapai Visi Misi UIN Sumatera Utara” Tutup Alda di akhir sambutannya.