Pelatihan Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Bereputasi FITK UIN Sumatera Utara Medan 2022

Medan, FITK UIN Sumatera Utara Medan – Dalam upaya meningkatkan jumlah publikasi dan meningkatkan kemampuan para dosen/peneliti perguruan tinggi dalam menulis artikel ilmiah yang memenuhi standar baku, direktorat riset, teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (SU) Medan mengadakan Pelatihan Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Bereputasi FITK UIN Sumatera Utara Medan 2022 yang dilaksanakan pada kamis, 3 november 2022 di hotel miyana dengan Prof. Drs. Mahyuddin K.M. Nasution, M.IT., Ph.D. (Universitas Sumatera Utara) sebagai narasumber.

Turut hadir pada pelatihan tersebut, Dr. Mardianto, M.Pd selaku Dekan FITK, Dr. Mara Samin, M. Pd selaku Wadek II, dan sekitar 100 dosen FITK sebagai peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Dekan menyampaikan “Kolaborasi antar dosen sangat diperlukan, di mana dosen yg asisten ahli, belajar dan kolaborasi dengan dosen lektor atau lektor kepala. Dosen yang lektor menjembatani asisten ahli untuk mengupgrade kemampuan mendidik dan meneliti. Dosen yang lektor kepala harus mampu menjadi leadership, yakni mengajak kolaborasi para asisten ahli untuk  tridharma perguruan tinggi mulai dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat”

“Kampus UIN Sumatera Utara Medan, khususnya FITK UIN SU  Medan berupaya upgrade terus berbenah menuju Research University yakni kampus riset dan terus berinovasi dalam menghasilkan publikasi ilmiah berupa artikel di kalangan mahasiswa dan dosen. Maka, FITK telah berupaya meminta pengelola prodi utk mengelola jurnal minimal 2 setiap prodi” tambah dekan FITK.

Selanjutnya Prof. Drs. Mahyuddin K.M. Nasution, M.IT., Ph.D. mengatakan “Meneliti adalah bentuk kongkrit dari eksistensi kemanusiaan, hal ini beliau sadari karena dosen tidak bisa lepas dari tridharma perguruan tinggi. Bahkan, beliau bercerita ketika diajak orang tua ke sawah, untuk menumbuhkan kesadaran eksternal bahwa mengangkat cangkul lebih berat dari  mengetik naskah”

“Membaca rutin merupakan tindakan yang saya lakukan,  terinspirasi dari  Buya Hamka yang mengatakan idealnya membaca minimal 100 halaman per hari dan menulis rutin, bahkan perlu mencari suasana tenang di warung kopi atau lokasi lainnya” katanya.

Prof juga menambahkan “Trik publikasi ilmiah yakni  memahami domain tulisan, sumber yang juga diperoleh dari jurnal bereputasi, serta tahu tujuan jurnal tempat naskah disubmit. Kemudian, penulis juga harus paham betul kebaruan naskah yang mau ditulis dan mencari perspektif lain dari suatu objek yg diteliti, hindari jurnal predator, dan menulis adalah sebuah kebutuhan bukan keinginan semata, ingin naik pangkat, ingin jadi guru besar, atau lainnya” tutupnya pada kegiatan tersebut.