Parapat, Sumut – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (SU) Medan menjadi tuan rumah Forum Dekan Tarbiyah dan Keguruan (FORDETAK) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Se-Indonesia. Fordetak adalah adalah tempat berkumpulnya para dekan dan pengambil kebijakan pendidikan agama Islam di Indonesia dengan legalisasi Kementerian Agama Republik Indonesia (KEMENAG RI).
Acara Fordetak dibuka Wakil Rektor 1 UIN SU Medan Prof. Dr. Hasan Asari, MA didampingi Direktur PAI Ditjen Pendis Kemenag RI Drs. H. Amrullah, M.Si, dan Dekan FITK UIN SU Medan Dr. Mardianto, M.Pd, Prof. Dr. Didik Santoso, M.Pd. selaku Wadek 1, Dr. Mara Samin Lubis, M.Ed selaku Ketua Panitia Fordetak PTKIN 2023, Dr. Mhd. Rivai, M.Pd selaku Wadek III dan Koordinator AICOIES pada 9-12 Mei di Hotel Niagara, Parapat.
Sebelum acara dimulai panitia menghadirkan Tarian Multi Etnis yang ada di Sumut, kemudian menyanyikan Lagu Indonesia dan Mars UIN SU Medan, selanjutnya pembacaan Ayat Suci Al Qur’an oleh Rini Juni Arni yang merupakan Juara I PESONA I PTKIN di Bandung Tahun 2022 dan Juara III MTQN XXIX di Kalimantan Selatan tahun 2022.
Setelah itu pembacaan doa oleh Dr. H. Muhammad Basri, MA. selaku Sekretaris Komisi Siyasah & Hubungan Antar Lembaga MUI Kota Medan. Acara dilanjutkan dengan laporan ketua panitia oleh Dr. Mara Samin Lubis, M.Ed. “Jumlah PTKIN yg ada saat ini sebanyak 59, yang tergabung dalam Fordetak terdiri dari IAIN dan UIN sebanyak 54, sedangkan yang berhadir pada malam ini perwakilan dari 40 PTKIN, 25 dari UIN dan 15 dari IAIN. Adapun jumlah peserta yang terdiri dari para dekan, wadek, dan kordinator sebanyak 162 orang, serta para mahasiswa yang offline 32 orang dan online sebanyak 52 orang” Tutupnya.
Selanjutnya sambutan dari Dekan FITK UIN SU Medan oleh Dr. Mardianto, M.Pd. “Alhamdulillah kami sangat senang kita semua bisa berkumpul di Danau Toba, tempat asal muasal marga-marga orang batak berasal” ujar dekan sekaligus Wakil Ketua Bidang Teknologi Pendidikan Fordetak.
“Sumatera Utara itu banyak etnisnya, ada batak, karo, melayu, nias dan jawa. Kamis pagi kita akan diajak oleh tim panitia ke tempat asal muasal orang batak di samosir” lanjutnya.
“Kami atas nama FITK UIN SU Medan mengucapkan selamat datang di Danau Toba, mari kita lepas rasa rindu ini bersama”. Terakhir Dekan menutup sambutannya dengan sebuah pantun “Bagai batang kena patahkan, ranting jatuh gugur daunnya, selamat datang saya ucapkan, di kota Parapat Sumatera Utara”.
Sementara itu Warek I UIN SU Medan Prof. Hasan yang juga merupakan Guru Besar bidang sejarah menceritakan sedikit tentang sejarah Danau Toba yang berada di sekeping tanah bertuah kaldera toba, satu tragedi yang menjadi menarik dikunjungi sebagai bahan dan tujuan rekreasi, yang berumur semenjak lebih dari 700 ribu tahun yg silam.
“Yang kedua, saya ucapkan selamat beraktifitas, melepas rindu sesama dekan, yang repot itu gak lepas-lepas rindunya. Ada seminar nantinya, dan mufakat memilih Ketua Fordetak yang baru” lanjut Warek I yang memiliki darah mandailing marga nasution tersebut.
“Bekerja ya bekerjalah, tapi jangan lupa menikmati keindahan Danau Toba, dengan semua niat baik, mari kita membuka bersama-sama Fordetak tahun 2023 dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim” tutupnya.
Dilanjutkan dengan acara Manortor bersama dengen pemberian kain ulos ciri khas suku batak. Manortor merupakan salah satu bentuk kebudayaan Batak dan prosesi tarian sebagai bentuk kegembiraan dan penghormatan kepada Tuhan, leluhur, raja-raja, serta keluarga. Dan acara ditutup dengan sesi foto bersama para tamu dan peserta dalam pembukaan Fordetak tahun 2023 itu.