FITK UIN-SU Gelar Bincang Purna Bakti | Penting Jaga Persaudaraan dan Silaturahmi

Medan, FITK UIN Sumatera Utara – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) Medan menggelar bincang pelepasan purna bakti Dr Farida Jaya, MPd, pelepasan ini mengusung tema ‘Dari literasi kita kembangkan teknologi untuk pendidik agama yang berkesinambungan’.

Kegiatan ini disiarkan secara virtual atau streaming melalui kanal youtube FITK UIN SU Medan dari kampus II Jalan Willem Iskander Medan, Rabu (14/12) pagi. Bincang-bincang bersama purna bakti dari salah satu fakultas tertua di kampus Islam negeri ini dipandu moderator yaitu Dr Ahmad Darlis, M.Pd.I.

Dalam sesi awal, dibahas tetang profil dan perjalanan karier purba bakti FITK UIN SU Dr Farida. Ia menjelaskan, perjalanan pendidikannya mulai dari sekolah dasar hingga sarjana muda, terus dilanjutkan ke jenjang sarjana (S-1) hingga saat ini berhasil meraih gelar doktor sebagai gelar akademik tertinggi.

Ia di awal dalam mendapatkan pendidikan tinggi tertarik memilih kampus UIN SU yang saat itu masih berstatus sebagai IAIN Sumatera Utara tepatnya pada 1977. Karena dorongan orangtua dan pendidikan keluarga yang lekat dengan pendidikan keagaman sehingga IAIN SU menjadi pilihan untuk meneruskan pendidikan.

Menurut Dr Farida, setelah masuk ke IAIN SU kala itu, perlu mengembangkan wawasan dan pengalaman dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan. Ia saat berkuliah menuju sarjana juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan menjalankan dan mengikuti berbagai kegiatan. “Mahasiswa itu juga butuh organisasi, sebagai pendukung di kampus. Juga harus aktif kuliah dan aktif organisasi, kuliah dan organisasi dijalankan dengan baik,” tukasnya.

Ia menjelaskan, mengikuti organisasi mahasiswa di kampus bukan menjadi hambatan untuk menyelesaikan kuliah. Jangan karena organisasi malah menghambat kuliah namun sebaliknya, mengikuti organisasi juga sebagai motivasi untuk bisa menyelesaikan dengan tuntas studi di perguruan tinggi.

Selesai program sarjana di UIN SU, lanjutnya, Dr Farida lalu melanjutkan studi magister di Universitas Negeri Padang (UNP) di Sumatera Barat dan mengambil program studi teknologi pendidikan. Beberapa tahun akhirnya selesai studi magister, ia lalu memulai karier akademis sebagai seorang staf administrasi hingga dosen di UIN SU hingga menjadi purna bakti saat ini. Pengabdian dan kontribusinya akan pendidikan tinggi khususnya pendidikan agama patut ditiru dan dijadikan inspirasi bagi mahasiswa.

Menurutnya, bagi mahasiswa penting menjaga silaturahmi dan menjaga keakraban sesama mahasiswa. Lalu penting memberikan dukungan satu sama lain untuk bersama menuntaskan pendidikan. Berorganisasi juga bagian untuk menjaga persaudaraan dan silaturahmi, bukan sebagai sarana untuk berbenturan antara kelompok mahasiswa.

Sebagai dosen, jelasnya, juga harus terus belajar dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Sehingga ketika kembali mengajar bisa menyalurkan hal-hal dan ilmu baru bagi mahasiswa. Bahkan bisa mengembangkan nilai dari ilmu pengetahuan ke daerah-daerah dalam program pengabdian dan semacamnya.

Ia mengungkapkan, nilai berbagi satu sama lain menjadi kekuatan untuk maju bersama. Bersama berbagi dalam banyak hal, seperti pengetahuan, wawasan, kebaikan dan saling membesarkan tidak mengkerdilkan serta saling berbagi ilmu baik akademik dan non akademik. Acara dilanjutkan dengan testimoni dan kesan dari teman dekan dan mahasiswa yang pernah diajar Dr Farida Jaya.

Nuansa haru pun hadir diujung perbincangan ditandai dengan tangisan. Dr Farida menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang dijalankan selama ini dalam masa pengabdian di dunia pendidikan Islam khususnya di FITK UIN SU. (Humas UINSU)