Solo, FITK UIN Sumatera Utara Medan – Silaturahmi Nasional (Silatnas) Keluarga Mahasiswa Alumni (KMA) – Penerima Beasiswa Supersemar (PBS) berlangsung meriah. Kegiatan dilakukan selama 2 hari dengan tema “Merajut Silaturrahmi Untuk Memperkokoh Persatuan Indonesia” pada 11-12 Maret 2023 di Kota Solo.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Dekan FITK UIN SU Medan Dr.Mardianto, M.Pd, Drs. Huda Bagus dari Sumatera Utara, Eddy Djauhari (Mantan Ketua Umum PP KMA-PBS Supersemar), Prof Aris (mewakili Keluarga besar Pak Harto) dan 150 orang dari seluruh Indonesia yang menambah semangat silaturrahmi.
Pada Silatnas ini juga berlangsung pelantikan pengurus KMA-PBS Jawa Tengah, periode 2022-2026. Dimotori Ketua Panitia Adib Adjiputra dan Zamroni, serta tentu saja Wakil Ketua Umum M.Zaenal Fatah (Sekjen Kementerian PUPR) dan Sekretaris Jenderal KMA-PBS Agus Riyanto yang ulet menggerakkan.
Adib Adjiputra menjelaskan peserta akan menikmati pengalaman wisata menarik di Solo.“Menikmati malam minggu di Solo dengan mengunjungi kediaman pribadi Presiden Soeharto di Istana Kalitan. Kita akan sarasehan, berdiskusi bareng untuk merumuskan kegiatan yang bermanfaat bagi sesama,” jelas Adib pada sambutannya.
Usai sarasehan, keesokan harinya peserta mengikuti salat subuh berjamaah di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.“Karena hari Minggu, setelah salat subuh peserta bisa menikmati CFD Slamet Riyadi,” terang Adib.
Agenda selanjutnya adalah mengunjungi sentra batik Girilayu. Adib menuturkan sentra batik Girilayu ini kembali bangkit dengan binaan dari Bank Indonesia Solo.“Batik Girilayu ini hampir punah dan dibangkitkan kembali oleh Bank Indonesia Solo. Melalui pembinaan-pembinaan,” jelasnya.
Para alumni dari berbagai daerah mengikuti Silatnas KMA-PBS ini. Seperti dari Lampung, Bengkulu, Banten, Sumut, DKI, Aceh, Jabar, Jateng, DIY, Jatim dan lainnya.
Ketua Pengda KMA-PBS Jawa Tengah terpilih Muhammad Zamroni, SH., M.Pd. memaparkan program kerja organisasi ini. “Anggotanya adalah penerima beasiswa Supersemar yang tersebar di seluruh Indonesia. Khususnya Jawa Tengah. Program kita tentu mengakrabkan, menjalin hubungan silaturahmi,” tuturnya.
Zamroni menyebut sebagian alumni penerima beasiswa supersemar ini kebanyakan sudah menjadi orang.penting.“Penerima beasiswa Supersemar ini sudah menyelesaikan kuliahnya bahkan sudah menjadi warga masyarakat. Dan kebanyakan alhamdulillah ada di pucuk pimpinan lembaga. Baik tingkat nasional, hingga kabupaten/kota,” ungkapnya.
Paguyuban Supersemar, lanjut Zamroni, berdiri sejak program ini berjalan. Tahun 1995/1996 yang digagas oleh Presiden Soeharto. Tujuannya untuk mengentaskan daerah miskin maka diterjunkan para sarjana penggerak pembangunan di daerah tertinggal tersebut.“Antara tahun 1996-1997 sudah ada pengabdian alumni. Sampai Pak Harto selesai memimpin maka program tidak berlanjut,” tandasnya.
Zamroni menyebut program utama dari KMA-PSB adalah keguyubam untuk membangun kebersamaan.“Harapannya bisa terus bersama. Karena negeri ini butuh mereka orang-orang yang baik. Orang-orang yang memang punya kepedulian tinggi pada kemajuan bangsa,” pungkasnya.
Hingga terhentinya menejemen Yayasan Supersemar, pada tahun 2010/2011 telah menyalurkan Beasiswa kepada 1.473.963 orang yang terdiri dari 472.390 orang lulus Sarjana (S1), 5.600 orang Master/Magister (S-2), 1.860 orang Doktor (S-3) dan 994.212 lulus SLTA-Kejuruan (SMK).
Mereka kini mengisi jabatan strategis Nasional diseluruh wilayah Indonesia dalam berbagai jabatan formal maupun informal, dari Sabang hingga Merauke.
Prof. DR. H M. Mahfud MD, SH, SU, MIP (Menko Polhukam RI), Dr. Ir. H. M. Basuki Hadimoeljono, MSc, Ph.D (Menteri PUPR) adalah antara lain Pembantu Presiden Jokowi alumni Supersemar yang menjabat Menteri dan relatif paling popular.
Tokoh lainnya Prof. DR. KH.Nazaruddin Umar, MA yang kini menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, sebelumnya pernah menjadi Wakil Menteri Agama.
Masih banyak lagi, Mereka menjadi Garda Terdepan Pembangunan Nasional.
Diakhir Sarasehan, seluruh Peserta mengikrarkan :
Indonesia…… SATU
KMA-PBS Supersemar: _Seduluran Sak-Lawase_
(yang maknanya Bersaudara Selamanya, Hingga Ajal Memisahkan).
Terimakasih Supersemar, Terimakasih Bung Karno, Terimakasih Pak Harto. Semoga mendapat Surga Jannatunnaiim…