Medan, FITK UIN Sumatera Utara Medan – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara (SU) Medan menyelenggarakan peluncuran buku dengan judul “Pembentukan Akhlak Mulia: Tinjauan Pendidikan Islam Dan Psikologi Positif” yang dilaksanakan di ruang rapat FITK lantai II pada rabu, 22 februari 2023. Buku tersebut ditulis oleh Prof. Dr. Haidar Putra Daulay, MA bersama puterinya Prof. Dr. Nurussakinah Daulay, M.Psi, Psikolog, dimana kedua-duanya merupakan guru besar FITK.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Dr. Nispul Khoiri, M.Ag selaku Warek III UIN Sumatera Utara Medan, Prof. Dr. Saiful Akhyar Lubis, MA selaku Ketua Senat, Dr. Mardianto, M.Pd selaku Dekan FITK, Prof. Dr. Didik Santoso, M. Pd selaku Wadek I, Dr. Marasamin, M. Pd selaku Wadek II, beberapa guru besar FITK, para dosen FITK, perwakilan dari Kakanwil Sumut, dan para tamu yang merupakan keluarga dan teman dari penulis.
Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan do’a oleh salah seorang dosen FITK UIN Sumatera Utara Medan Dr. Muhammad Basri, M.A. kemudian sambutan dari Dekan FITK Dr. Mardianto, M.Pd yang menyampaikan “Berkolaborasi membangun negeri, dengan pendidikan kita bersinergi selalu kami gaungkan dalam setiap kesempatan beberapa bulan terakhir. Alhamdulillah hari ini kita melihat bagaiamana Prof. Haidar menjawab kegelisahan yang selama ini beliau rasakan pada beberapa tahun yang lalu tentang akhlak mahasiswa dengan menulis buku untuk membentuk akhlak mulia”.
Dr. Mardianto melanjutkan “bahwa menurunkan keilmuan bukan hanya secara biologi tetapi juga menurunkan keilmuan dari masa lalu ke keilmuan pada masa yang akan datang”, Tambahnya.
Sementara itu Prof. Haidar yang merupakan salah satu penulis dari buku ini menyampaikan pada kesempatan itu “Sebenarnya dorongan untuk menulis buku ini adalah implementasi syukur nikmat. Syukur nikmat atas anugerah dari Allah Ta’ala atas raihan anak kami Prof. Dr. Nurussakinah, M.Psi, Psikolog yang telah menjadi guru besar di bidang psikologi”.
“Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) itu dilaksanakan semenjak zaman belanda, tetapi terbatas pada sekolah-sekolah islam saja. Sekolah pemerintah tidak mengajarkan PAI. Setelah Indonesia merdeka barulah PAI di ajarkan di sekolah umum tetapi masih bersifat opsional saja. Setelah sidang umum MPR maka PAI itu wajib diajarkan sampai sekarang karena sangat penting untuk membangun bangsa, bahkan dikatakan hak peserta didik” tuturnya.
“Kurikulum PAI itu sangat berhubungan dengan pembentukan akhlak mulia baik dari sisi kompetensi inti maupun kompetensi dasar. Dijabarkan dalam 4 bentuk, sikap spiritual, pengetahuan, sosial, dan keterampilan. Dibentuk sosial inilah terlahir sikap disiplin, jujur, toleransi/tasamuh, hormat kepada orang tua dan guru” tambahnya.
“Terima kasih banyak kepada seluruh kawan-kawan dan tim yang sudah banyak berperan aktif, sehingga buku ini dapat kami selesaikan dan kami luncurkan” tutupnya.
Kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr.Nurussakinah Daulay, M.Psi, Psikolog, “Memang sekarang patutlah berkolaborasi baik dibidang karya ilmiyah ataupun penelitian. Jika melihat dari cover buku ini. Dari biji lalu menjadi kecambah yang tumbuh subur, karena cahaya dan selalu disiram. Sama seperti seorang anak, akhlak mulia tidak akan datang secara tiba-tiba dalam diri manusia kemudian menunjukkan perilaku yang baik, jika tidak diawali ketika tumbuh dan berkembang” imbuhnya.
“Benar sekali keluarga adalah madrasah pertama untuk seorang anak, bagaimana mendidik anak dengan kasih sayang , lalu dilanjutkan seorang guru juga mendidiknya dengan kasih sayang. Maka psikologis anak, jiwa dan mentalnya akan memiliki akhlak yang mulia. Psikologis positif ini sangat penting dan tidak bisa dihindarkan . Mudah-mudahan kita semua selalu sehat dan bisa terus menjadi produktif” Prof. Nurussakinah mengakhiri sambutannya.
Setelah itu giliran Prof. Dr. Nispul Khoir, M. Ag yang mewakili Plt Rektor UIN Sumatera Utara Medan menyampaikan “Apakah karakter atau akhlak itu bisa dirubah? Ada semacam animo yg berkembang di masyarakat bahwa tidak bisa dirubah. Tapi ini terbantahkan oleh para ahli. Apa yang dikatakan Imam Al Ghazali : Akhlak itu bisa dirubah, karena dalam proses penciptaan manusia itu diciptakan secara sempurna bahkan mendekati kesempuranaan, tentunya ini membutuhkan pembaharuan dari berbagai faktor eksternal dalam pembentukan kesempuranaan itu. Orang sombong bisa berubah kalau dia mau merendahkan dirinya,dan orang pelit bisa berubah kalau dia mau mensyukuri nikmatnya” tuturnya.
“Hari ini saya melihat, luar biasa FITK UINSU Medan. Buku Pembentukan Akhlak Mulia: Tinjauan Pendidikan Islam Dan Psikologi Positif ini merupakan keinginan besar orang tua yang besar untuk perubahan atau pembaruan akhlak, yang paling tidak dimulai dari FITK ini. Sehingga buku ini akan membawa perubahan memperkuat teori yang ada, dan sampailah pikiran-pikiran Prof bersama puterinya bisa memperbarui akhlak di FITK, 8 fakultas lainnya dan pasca. Mari kita bangun, kita bumikan budi yng luhur dan budi yang baik dengan akhlakul karimah.” Tambahnya.
“Kami atas nama pimpinan apresiasi sebesar2nya, kami salut dengan bapak, bapak hebat, bapak menjadi penggerak, dimulai kepada FITK. Dan seharusya Professor itu tak pernah diam. Tidak hanya membangun suasana akademik sekaligus membangun susasana kondusif beralaskan berakhlakul karimah” tutupnya.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan buku oleh penulis kepada para tamu dan ditutup dengan foto bersama. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi pada program Bincang Tarbiyah yang di sponsori FITK UIN Sumatera Utara Medan.