Medan, FITK UIN Sumatera Utara Medan – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) kini telah memasuki usia dewasa, terbukti 54 tahun berkiprah menjadi bagian dari IAIN dan UIN Sumatera Utara dan tetap menjadi terdepan khususnya dalam jumlah mahasiswa dan kualitas lainnya.
“Pada ulang tahun ke-54 tahun kami mengangkat tema ”Bersama membangun negeri, dengan pendidikan kita bersinergi,” ungkap Dekan FITK UINSU, Dr H Mardianto MPd di ruang kerjanya, Senin (17/10/2022).
Kini FITK telah memasuki era milenial; Semangat Tarbiyah sebagai media sosial telah merambah dunia digital. Facebook, istagram, dan youtube chanel ini dapat dikunjungi
untuk berbagi dengan semua orang.
Kami menyadari, banyak kebijakan terkait dengan akademik, kemahasiswaan, dan penyelesaian studi, inovasi dan kreativitas serta informasi dari media cetak maupun
elektronik, buku-buku ilmiah menjadi khazanah harus disatukan dalam berbagai tema pembahasan.
“Semua partisipasi, dosen, mahasiswa, alumni serta masyarakat pantas kita apresiasi menjadi bagian dari bentuk kesadaran akademik khususnya Wahdatul Ulum sebagai
paradigma keilmuan,” kata Mardianto.
Lewat ulang tahun ini FITK ingin memberikan rancangan peradaban, lewat komitmen kita akan terus bersama, membangun kolaborasi dari berbagai lini adalah lanjutan program kami.
Mimpi-mimpi FITK membangun peradaban, bukan hanya dari pihak pengelola, akademisi, tapi juga ribuan alumni tersebar di berbagai profesi, penjuru tanah air bahkan
mancanegara.
FITK UIN Sumatera Utara Medan saat ini memiliki 11 program sarjana, 3 program magister dan satu program doktor. Mahasiswa Program Sarjana sebanyak 6.365, Program Magister 327 dan Program Doktor 75 mahasiswa.
Adapun jumlah dosen tetap sebanyak 163, 8 di antaranya telah menjadi guru besar, dan kini dilengkapi lebih dari 21 ribu alumni tersebar di seluruh pelosok negeri bahkan mancanegara.
Dari sisi akademik, FITK telah menghasilkan ribuan karya ilmiah seperti artikel, buku buku ilmiah lainnya. Begitu pula ratusan hasil penelitian diterapkan khususnya di lembaga pendidikan agama seperti madrasah, sekolah bahkan perguruan tinggi.
Pendidikan hari ini dihadapkan dengan berbagai persoalan, maka upaya penyelesaian tidak dapat dilakukan satu disiplin ilmu, pendekatan transdisiplin dalam pembelajaran, kolaborasi dan bersinergi adalah salah satu jawabannya.
Kerja sama sampai saat ini kami terus jaga, puluhan peruguran tinggi negeri sampai mancanegara, bahkan lembaga seperti Usaid, Ausaid, Tanoto Foundation, RELO.
Tapi, FITK tetap tidak meninggalkan kolaborasi dengan madrasah madrasah di sekitar kampus dan menjelang 55 tahun (2023), FITK memogramkan pembentukan Yayasan Alumni.
“Ribuan alumni dari berbagai profesi, bermacam potensi, berbagai profesi dan berada di semua tempat, akan kami berikan wadah untuk berbuat, berbagi dan berkolaborasi
lewat yayasan ini,” sebutnya.
Dari berbagai potensi dimiliki dosen dari ragam keilmuan, tingkat pendidikan dari berbagai jenjang dan latar perguruan tinggi berbeda, FITK ingin berkonstribusi terhadap pendidikan Islam.
“Kami berharap buku ini menjadi referensi utama bagi lektur pendidikan Islam di Sumatera Utara, bahkan sampai mancanegara,” kata Mardianto.
Pada bahagian lain, Mardianto mengungkap sejarah Fakultas Tarbiyah sejak awal yang dimulai dari kepemimpinan Dekan Drs. H. Hasbi AR, dilanjutkan Drs. HM. Daud Ibrahim.
Kemudian menyusul Drs. H. Fakhrurrazy Dalimunthe, Drs. H. Agus Salim Lubis, Prof. Dr. Hj. Chalijah Hasan, Drs. H. Bahasan Siregar, Drs. H. Irwan Nasution MSi, Prof. Dr. H. Syafaruddin Siahaan M.Pd, Dr. H. Amiruddin Siahaan M.Pd, dan Dr. H. Mardianto MPd.
Source : https://garudaonline.co.id/32458-2/